Assalamualaikum
Wr. Wb
Apakabar sahabat saya yang baik hatinya ???
Topik
hari ini saya akan sedikit berbagi kisah nyata tentang sahabat saya yang
bernama Rindu. Tiga hari yang lalu kami bertemu di salah satu rumah makan di
Surabaya, kami sudah lama tidak pernah bertemu semenjak sahabat saya menikah 6
bulan yang lalu. Sifat kami tidak berubah sama sekali sama seperti dulu selalu
terbuka satu sama lain, kami bercerita banyak hal termasuk tentang rumah tangga
yang dialaminya ekarang. Dia menikah di usia 20 tahun dengan seorang duda yang
mempunyai 2 orang anak saat itu dia
masih duduk di bangku kuliah semester tiga . dia bercerita bahwa rumah tangga
yang dia rasakan saat ini banyak sedihnya, dia tinggal bersama keluarga
suaminya dan dirumah itu dialah menantu yang paling muda. Dia harus beradap
tasi dengan semuanya terkadang dia selalu diremehkan dan dianggap masih kecil
tidak tahu apa-apa, ibu mertuanya pilih kasih antara rindu dengan menantunya
yang satunya lagi.. memang benar menantunya yang satunya sudah lama tinggal
disitu dan usianyapun lebih dewasa dari rindu. Disamping itu rindu harus
mengurus kedua anaknya yang kadang menjengkelkan hati dengan sifatnya yang
sangat berbeda-beda tapi apa daya rindu tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya
bisa menerima karena posisinya hanya sebagai ibu tiri. Terkadang hati rindu
menangis dia ingin kembali seperti dulu dimana saat dia masih gadih masih bisa
menentukan pilihan hidupnya tapi semua ini sudah terlanjur , dia hanya bisa
berdoa sambil mengelus dada dan berkata “ ya alloh ya rohman ya rohim ampunilah dosa-dosaku“. akan tetapi rindu selalu menyemangati dirinya sendiri agar selalu bisa bertahan dan menerima bahwa konflik dalam keluarga ini adalah ujian dari alloh agar aku bisa lebih dewasa lagi dalam menanggapi suatu masalah. Mendengar curhatan sahabatku rindu ..
hatikupun ikut merasakan sedih dan air mata ini berjatuhan.. bisa dibayangkan jika aku jadi rindu yang
sibuk mengurus rumah tangga, lingkungan keluarga suami, bahkan malamnya
rindupun harus kuliah.
Solusi
yang sudah di coba :
1. Tetap
Percaya diri
2. Membuktikan
bahwa kamu bisa meskipun usiamu masih muda
3. Tetap
bertahan dan bersikap terbuka terhadap suami
Kisah
cerita di atas memiliki banyak pesan untuk kita semua diantaranya :
1. Jika
menikah jangan terburu-buru mantapkan pilihanmu dan kenali dia secara detail
2. Jangan
putus asa untuk mempertahankan kebaikan walaupun harus sakit dahulu
3. Alloh
tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya.
konflik dalam kisah cerita diatas adalah konflik Bahavioralist
semoga bermanfaat dan ada hikmahnya untuk kita semua.
Aamiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar