Kamis, 22 Mei 2014

Tugas Perilaku Organisasi tentang konflik

Assalamualaikum Wr. Wb

Apakabar sahabat saya yang baik hatinya ???

Topik hari ini saya akan sedikit berbagi kisah nyata tentang sahabat saya yang bernama Rindu. Tiga hari yang lalu kami bertemu di salah satu rumah makan di Surabaya, kami sudah lama tidak pernah bertemu semenjak sahabat saya menikah 6 bulan yang lalu. Sifat kami tidak berubah sama sekali sama seperti dulu selalu terbuka satu sama lain, kami bercerita banyak hal termasuk tentang rumah tangga yang dialaminya ekarang. Dia menikah di usia 20 tahun dengan seorang duda yang mempunyai 2 orang anak  saat itu dia masih duduk di bangku kuliah semester tiga . dia bercerita bahwa rumah tangga yang dia rasakan saat ini banyak sedihnya, dia tinggal bersama keluarga suaminya dan dirumah itu dialah menantu yang paling muda. Dia harus beradap tasi dengan semuanya terkadang dia selalu diremehkan dan dianggap masih kecil tidak tahu apa-apa, ibu mertuanya pilih kasih antara rindu dengan menantunya yang satunya lagi.. memang benar menantunya yang satunya sudah lama tinggal disitu dan usianyapun lebih dewasa dari rindu. Disamping itu rindu harus mengurus kedua anaknya yang kadang menjengkelkan hati dengan sifatnya yang sangat berbeda-beda tapi apa daya rindu tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya bisa menerima karena posisinya hanya sebagai ibu tiri. Terkadang hati rindu menangis dia ingin kembali seperti dulu dimana saat dia masih gadih masih bisa menentukan pilihan hidupnya tapi semua ini sudah terlanjur , dia hanya bisa berdoa sambil mengelus dada dan berkata “ ya alloh  ya rohman ya rohim ampunilah dosa-dosaku“. akan tetapi rindu selalu menyemangati dirinya sendiri agar selalu bisa bertahan dan menerima bahwa konflik dalam keluarga ini adalah ujian dari alloh agar aku bisa lebih dewasa lagi dalam menanggapi suatu masalah.   Mendengar curhatan sahabatku rindu .. hatikupun ikut merasakan sedih dan air mata ini berjatuhan..  bisa dibayangkan jika aku jadi rindu yang sibuk mengurus rumah tangga, lingkungan keluarga suami, bahkan malamnya rindupun harus kuliah. 
Solusi yang sudah di coba :
1.      Tetap Percaya diri
2.      Membuktikan bahwa kamu bisa meskipun usiamu masih muda
3.      Tetap bertahan dan bersikap terbuka terhadap suami
Kisah cerita di atas memiliki banyak pesan untuk kita semua diantaranya :
1.      Jika menikah jangan terburu-buru mantapkan pilihanmu dan kenali dia secara detail
2.      Jangan putus asa untuk mempertahankan kebaikan walaupun harus sakit dahulu
3.      Alloh tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya.

konflik dalam kisah cerita diatas adalah konflik Bahavioralist 


semoga bermanfaat dan ada hikmahnya untuk kita semua. Aamiiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar